Kebakaran Tragis di Tanah Karo: Wartawan Tribrata TV dan Keluarga Tewas, Penyelidikan Masih Berlangsung. 

Kebakaran tragis menewaskan wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu (47), beserta keluarganya di rumah mereka di Tanah Karo pada Kamis (27/06/2024) dini hari.

banner 120x600

Medan (Karo) | Timelinenewsidn.com,- Kebakaran tragis menewaskan wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu (47), beserta keluarganya di rumah mereka di Tanah Karo pada Kamis (27/06/2024) dini hari. Peristiwa ini memicu duka mendalam di kalangan insan pers dan masyarakat Sumatera Utara. Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan intensif oleh Polda Sumut.

Plh Kapolres Tanah Karo, AKBP Oloan Siahaan, menyampaikan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan hasil otopsi terhadap jenazah korban belum dapat dipublikasikan. “Masih dalam penyelidikan,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Spekulasi dan Dugaan Miring. Ketiadaan informasi resmi mengenai hasil otopsi menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat. Beberapa pihak menduga kebakaran tersebut bukanlah kecelakaan biasa, mengingat peran Rico yang sering mengungkap berbagai kasus pelanggaran hukum. Rico dikenal kritis dalam pemberitaannya mengenai sindikat judi, peredaran narkoba, ilegal logging, dan tambang tanpa izin yang melibatkan oknum TNI, Polri, serta pejabat tinggi di Kabupaten Karo.

Banyak yang mempertanyakan bagaimana seluruh anggota keluarga Rico tidak terbangun saat kebakaran terjadi, dan menduga adanya tindakan kriminal sebelum kebakaran, seperti penyekapan atau pembunuhan untuk menghilangkan jejak.

Kronologi Kejadian. Menurut keterangan saksi, kebakaran terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Saksi mata melihat api melahap rumah Rico yang juga berfungsi sebagai warung. Upaya pemadaman dilakukan dengan bantuan dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Karo. Setelah api berhasil dipadamkan, empat jenazah ditemukan dalam kondisi hangus terbakar. Keempat jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Kabanjahe dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut untuk diotopsi.

AKBP Oloan Siahaan mengungkapkan bahwa bangunan warung terbuat dari papan dan di lokasi kejadian ditemukan beberapa tabung gas elpiji serta BBM eceran yang dijual oleh korban. Tim Laboratorium Forensik Polda Sumut saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut di tempat kejadian.

Duka Mendalam dan Harapan Pengungkapan Kasus. Peristiwa ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat luas. Rico dan keluarganya dimakamkan secara berdampingan di Pemakaman Umum Desa Salit, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo. Isak tangis pecah saat prosesi pemakaman, terutama karena diketahui bahwa Elfrida Boru Ginting, istri Rico, sedang hamil tua.

Kalangan pers berharap agar Polda Sumut dapat mengungkap fakta sebenarnya di balik tragedi ini dengan transparan dan profesional. “Kami yakin Polda Sumut akan bekerja maksimal untuk memenuhi tuntutan masyarakat agar peristiwa ini menjadi terang benderang,” ujar salah satu rekan sesama wartawan.

Jika benar peristiwa ini adalah ulah oknum yang tidak bertanggung jawab karena pemberitaan Rico, maka hal ini mencerminkan betapa mahalnya harga yang harus dibayar oleh seorang wartawan yang berdedikasi. Hasil otopsi dan penyelidikan mendalam diharapkan dapat mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.

Perkembangan lebih lanjut mengenai penyelidikan kasus ini akan terus dipantau dan diinformasikan kepada publik. (Red/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *