Oleh Cak Ta’in Komari SS Jurnalis Freelance Dan Mantan Dosen Unrika Batam.
Batam (Kepri) | Timelinenewsidn.com,-Tidak perlu berpikir, dengan judul seperti di atas, kita lebih memihak pada seseorang yang lain. Tapi ada bagusnya juga membahas sedikit peta politiknya. Pilgub Kepri memang berpotensi diikuti tiga pasang kandidat; kalau Yan Fitrih Halimansyah, yang kini masih menjabat Kapolda Kepri jadi mencalonkan diri. Bahkan kabar sudah beredar akan berpasangan dengan Ahmad Dhani menggunakan kendaraan Gerindra. Kamis (24/7/2024)
Sementara anggap saja, Rudi bakal mengantongi dukungan Nasdem dan PKS; Ansar dengan partainya Golkar, sementara partai lain akan ikut alur yang kuat, sebagaimana terjadi di Batam atau beberapa daerah lain. Gerindra seolah menjadi magnet yang menarik dukungan partai lain.
Kalau Cagub-cawagub terbelah menjadi 3 kandidat, pertanyaan dukungan Golkar untuk Pilwako Batam tetap bakal diberikan kepada Amsakar-LCC atau akan membuat poros baru. Bagaimanapun juga sinergitas antara cagub dan cawako/cabup pasti menjadi pertimbangan partai. Maka potensi Golkar menarik dukungan dari Amsakar-LCC sangat besar. Tidak mungkin di pilgub terjadi persaingan di Pilwako Batam kerjasama. Bagaimanapun juga semua cagub akan memprioritaskan pararel kandidat di Batam, mengingat pemilih terbesar ada di sini.
Di Pilgub juga masih ada PDIP yang meski hanya 4 kursi, tapi tetap berpengaruh. Golkar dan Gerindra bisa mengajukan satu paket sendiri, sementara Nasdem jika sama PKS juga aman. Melihat pergerakan partai-partai secara nasional maka kecenderungan PAN, Demokrat dan Golkar menyatu bersama Gerindra. Tapi kalau di Kepri terpisah, maka peta di kabupaten/kota juga bakal berubah.
Peta politik dan dinamikanya memang tidak semenarik Pilwako Batam. Hampir 70 persen dukungan partai mengarah ke Amsakar-LCC. Meski semua masih bisa berubah, karena hal paling menentukan dalam dukungan tentu mahar politik. Itu kepentingan partai ketika komitmen lainnya tidak bisa didapatkan.
Ketika kami membahas Ansar dan Rudi saja, bukan berarti lebih baik. Intinya semua bisa dilihat dari rekam jejaknya, rekam prestasi, rekam karya, ide dan gagasannya. Sederhana sebenarnya memilih dan memilih calon pemimpin yang bakal begitu-begitu saja atau bakal ada lompatan luar biasa.
Kami ingin memulai dengan melihat rekam jejak Ansar Ahmad yang sudah memimpin Kepri satu periode 2020-2024. Selama kurun waktu itu apa saja yang sudah dilakukan. Pertama, kita lihat hal-hal normatif yang merupakan tanggung jawab pemerintah, sudah dijalankan dengan baik atau belum. Bagaimana pendidikan, kesehatan, fasilitas publik, dan komunikatif tidaknya kepala daerah. Nanti kita bisa bedah masalahnya satu persatu.
Bagaimana multiplayer dari suatu kebijakan yang dilakukan dan dibuat Ansar selama memimpin, terhadap perkembangan daerah, terutama efek terhadap adanya pertumbuhan ekonomi masyarakat, terjadinya peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat nya.
Hal yang sama juga nanti akan kita bahas kebijakan-kebijakan Rudi selama memimpin Batam baik di Pemko Batam maupun BP Batam. Apakah pembangunan infrastruktur yang dilakukan sudah berada pada arah yang benar? Atau justru akan membuat masalah bagi penerusnya! Kami ingin sampaikan bahwa penilaian personal cenderung perspektif pribadi, tapi bagaimana jiwa akademis yang mengedepankan logika, dan bersikap se-realistik mungkin mewarnainya. Bersikap independen tu penting.*