Outlet salah satu pedagang pulsa. (Foto/timelinnewsidn/AS)
Medan | Timelinnewsidn.com–Rencana pemberlakuan kartu perdana internet dengan kapasitas tetap 3 GB oleh dua provider besar, Telkomsel dan XL Axiata, memicu gelombang protes dari para pedagang pulsa dan paket internet di Medan. Para pelaku usaha kecil ini menilai kebijakan tersebut sangat merugikan dan mengancam kelangsungan usaha mereka.
Agus Syahputra, salah seorang pemilik outlet pulsa di kawasan Medan Timur, menyatakan bahwa bersama rekan-rekannya sesama pedagang, mereka tengah mempersiapkan aksi unjuk rasa sebagai bentuk penolakan.
“Kami sangat keberatan. Ukuran 3 GB dengan harga tertentu membuat margin keuntungan kami semakin tipis. Untuk sekadar membayar gaji karyawan saja sudah sulit, apalagi berharap untung,” ujar Agus, Minggu (13/4/2025).
Menurut para pedagang, kebijakan tersebut dinilai tidak fleksibel dan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar. Banyak konsumen, khususnya pelajar dan masyarakat berpenghasilan rendah, yang lebih membutuhkan kuota kecil dengan harga ekonomis. Pemberlakuan satu ukuran paket dianggap membatasi pilihan dan memukul daya beli masyarakat.
Mereka mendesak pemerintah, khususnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta manajemen Telkomsel dan XL, untuk meninjau ulang kebijakan ini dan membuka ruang dialog.
“Jika tidak ada solusi, kami akan terus menyuarakan penolakan ini melalui aksi damai. Jangan sampai kami ‘mati perlahan’ akibat kebijakan sepihak yang tidak berpihak pada pelaku usaha kecil,” tegas salah satu pedagang lainnya.
Aksi unjuk rasa disebut akan digelar dalam waktu dekat, dengan harapan dapat mengetuk hati pemangku kepentingan dan menciptakan regulasi yang lebih adil.
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen Telkomsel dan XL belum memberikan tanggapan resmi atas isu tersebut. (AS)