Oleh: Dr.Indri Dayana,M.Si
Pemerhati Anak dan Keluarga
Medan | Timelinnewsidn.com– Masa kecil bukan hanya tentang bermain dan tertawa. Ia adalah landasan awal pembentukan karakter, mentalitas, dan kebahagiaan jangka panjang seorang anak. Sayangnya, di tengah derasnya arus teknologi dan kesibukan pekerjaan, perhatian tulus dan waktu berkualitas bersama anak mulai menjadi barang langka dalam banyak keluarga urban masa kini. Kamis (27/4)
Banyak orangtua tidak menyadari bahwa libur akhir pekan, atau jeda sejenak dari rutinitas, adalah momentum emas untuk membahagiakan anak. Bukan soal kemewahan, melainkan soal kehadiran. Anak-anak tidak menuntut ayah dan ibunya menjadi sempurna, mereka hanya ingin merasa dicintai, dihargai, dan didengarkan.
Dr. Indri Dayana, M.Si., seorang dosen dan ibu dari Mariyan Sari Gadis (4 tahun), menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan peran orangtua di masa emas tumbuh kembang anak. Meski memiliki tanggung jawab besar di dunia akademik, ia tidak melepas perannya sebagai pendamping utama bagi putri kecilnya.
“Waktu libur adalah waktu kami. Saya memanfaatkan momen itu untuk mengedukasi, bermain, dan memberi contoh disiplin kepada anak dengan cara yang menyenangkan,” ujar Dr. Indri.
Ketika ditanya bagaimana ia mengatur waktu, ia tersenyum, “Kadang saya bawa dia ke kampus. Kadang saya titipkan pada pengasuhnya jika harus mengajar. Tapi setiap waktu yang tersedia, saya usahakan untuk tetap dekat dan hadir secara emosional.”
Apa yang dilakukan Dr. Indri menjadi contoh bahwa membesarkan anak tidak cukup dengan memenuhi kebutuhan material. Anak butuh ikatan emosional yang kuat, yang dibentuk lewat pelukan, percakapan ringan, dan perhatian yang konsisten.
Anak yang bahagia sejak kecil, akan tumbuh dengan kepercayaan diri, rasa aman, dan empati yang kuat. Mereka lebih mampu mengelola emosi dan berinteraksi sosial secara sehat. Sebaliknya, anak yang tumbuh dalam keterasingan emosional cenderung lebih mudah tertekan, menarik diri, atau bahkan menunjukkan perilaku agresif saat remaja.
Karena itu, sebagai pemerhati anak dan keluarga, kami menyerukan kepada para orangtua: jangan menunda kebahagiaan anak. Jangan tunggu pensiun untuk membangun kedekatan. Karena waktu tidak bisa diputar kembali, dan masa kecil anak adalah periode yang tak tergantikan. Luangkan waktu. Tunjukkan cinta. Dan hadir sepenuhnya, meski hanya sebentar.(Red*)