Fasilitas Depo Kontainer Milik Pelindo Rusak Parah dan Tergenang Air, Diduga Dana Perawatan Tidak Disalurkan, Manajemen PT PIL dan Pelindo Regional I Dituding Lalai

banner 120x600
Foto: Kondisi mengenaskan Depo Kontainer milik PT Pelindo yang berada di wilayah kerja PT Prima Indonesia Logistic (PIL) kembali memantik kemarahan publik. Fasilitas rusak, berlubang, dan tergenang air. (Timelinenewsidn/BH/Ist)

BELAWAN | Timelinenewsidn.com,-Kondisi mengenaskan Depo Kontainer milik PT Pelindo yang berada di wilayah kerja PT Prima Indonesia Logistic (PIL) kembali memantik kemarahan publik. Fasilitas rusak, berlubang, dan tergenang air bagaikan “kolam pancing” menjadi bukti nyata dugaan pembiaran dan kelalaian manajemen. Sorotan tajam pun diarahkan kepada Pelindo Regional I dan anak usahanya, PT PIL.

Kasus ini mencuat setelah pemberitaan media online pada 16 Juni 2025 viral pada Jumat (20/6/2025). Sejumlah tokoh masyarakat dan pengguna jasa pelabuhan menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap buruknya fasilitas yang seharusnya menjadi aset strategis negara.

PIL Lempar Tanggung Jawab ke Pelindo Regional I, Khairunnisa, Manajer Umum PT PIL, saat dikonfirmasi mengakui bahwa kondisi fasilitas di depo kontainer rusak, namun menegaskan bahwa tanggung jawab perbaikan sepenuhnya berada di tangan PT Pelindo Regional I.

“PT PIL hanya sebagai penyewa dan pengelola. Kami membayar kontribusi ke Pelindo Regional I. Soal perawatan itu kewenangan mereka,” ujarnya singkat.

Pernyataan ini justru menimbulkan tanda tanya besar di tengah publik: jika perawatan tidak dilakukan, ke mana dana kontribusi itu dialirkan?

Sementara itu ABB, mengatakan Ada Dugaan Laporan Fiktif Soal Perawatan. Lebih keras disampaikan Ketua Umum Anak Belawan Bersatu (ABB), Dedy Satria Ainal, yang menilai bahwa kondisi depo menunjukkan dugaan kuat tidak adanya realisasi perawatan meski anggaran diduga ada.

“Kalau memang ada perawatan, kenapa depo Pelindo berubah jadi kubangan kerbau? Fakta di lapangan tidak bisa dibantah. Kami menduga ada laporan fiktif soal biaya perawatan,” tegas Dedy.

Ia mendesak Dirut Pelindo untuk segera mengevaluasi total kinerja pimpinan PT PIL dan Pelindo Regional I. “Kalau sudah lalai dan tak becus, harus dicopot! Ini bukan baru terjadi, tapi lama dibiarkan, dan baru heboh setelah media mengangkat,” katanya.

Menurut Fermabem, Rusaknya Fasilitas Depo Ciderai Wibawa Pelindo. 

Dari sisi masyarakat sipil, Majelis Dewan Pendiri Persaudaraan Masyarakat Belawan Maju (PERMABEM), Herianto Laut, turut mengecam keras kondisi memprihatinkan depo tersebut.

“Saya malu melihat fasilitas Pelindo yang rusak dan memalukan. Padahal Pelindo itu penyumbang devisa besar, kok citranya rusak karena kelalaian mengurus depo. Begitu hujan, langsung banjir. Ini jelas mengganggu kegiatan bongkar muat dan merugikan pengusaha,” ujar Herianto.

Sidak Dadakan Setelah Media Heboh: Opini Publik Diarahkan?

Menariknya, setelah berita viral, PT PIL langsung mengajak sejumlah wartawan untuk meliput kegiatan “sidak” yang dilakukan Dirut PT PIL Ichwal Fauji bersama GM PT PIL Andi Lesmana ke lokasi depo. Namun sejumlah awak media menilai sidak ini sekadar “tanggapan darurat” untuk meredam opini publik, karena foto dan video kegiatan mereka ternyata telah diambil jauh sebelumnya.

“Kalau memang serius, kenapa dokumentasinya lama disimpan? Kenapa bukan berita itu yang duluan tayang sebelum media independen mengungkap kondisi rusak? Ini jelas upaya mengarahkan opini publik bahwa mereka responsif, padahal sudah lama tahu,” ujar salah satu wartawan senior yang ikut dalam peliputan.

Publik Menanti Ketegasan Dirut Pelindo. Situasi ini menunjukkan adanya indikasi serius pembiaran fasilitas strategis negara yang rusak dan tidak layak. Publik kini menunggu apakah Direktur Utama PT Pelindo berani mengambil tindakan tegas atau justru membiarkan manajemen bawahannya terus bekerja tanpa pertanggungjawaban.

Jika dibiarkan, persoalan ini bisa berdampak pada turunnya kepercayaan mitra usaha dan rusaknya citra Pelindo sebagai BUMN strategis di sektor pelabuhan nasional.(BH/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *