DAERAH  

Jalan Rusak Parah di Akses Masuk Tol Semayang, Potret Ketidakpedulian yang Membahayakan Nyawa

Infrastruktur

banner 120x600
Jalan Rusak Parah di Akses Masuk Tol Semayang.(foto:Timelinewsidn/Ist/AS)

Medan | Timelinewsidn.com–Kerusakan infrastruktur jalan kembali menjadi sorotan di akses masuk gerbang tol. Jalan utama sepanjang sekitar satu kilometer yang menjadi akses vital menuju Gerbang Tol Semayang, kini dalam kondisi memprihatinkan. Lubang besar menganga di banyak titik, permukaan aspal yang hancur, dan bergelombang serta genangan air saat hujan turun menjadi pemandangan yang tak asing lagi bagi warga dan pengendara yang melintas setiap harinya.

Kerusakan ini bukan sekadar mengganggu kenyamanan berkendara. Ia telah berubah menjadi ancaman nyata yang setiap saat bisa memicu kecelakaan lalu lintas. Apalagi jalan ini bukan sekadar akses menuju tol, tetapi juga menjadi jalur harian warga dari berbagai pemukiman di sekitarnya, termasuk penghubung ke gang-gang kecil dan tempat usaha masyarakat.

“Kalau malam hari, apalagi hujan, lubangnya tak terlihat. Saya pernah hampir kehilangan kendali karena ban mobil terperosok cukup dalam. Untung saya bisa kendalikan setir,” ujar Gus Syahputra, seorang pengendara roda empat yang rutin melintas di jalur tersebut, Sabtu malam (24/5/2025).

Gus bukan satu-satunya yang mengeluhkan kondisi ini. Warga sekitar sudah lama resah dan merasa terabaikan. Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa mereka telah melaporkan kerusakan tersebut ke instansi terkait lebih dari satu kali. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas.

“Setiap hari kami harus ekstra hati-hati. Sudah banyak kendaraan yang rusak. Ban sobek, velg penyok, bahkan beberapa pengendara motor sempat jatuh. Tapi seolah-olah tidak ada yang peduli. Pemerintah daerah seperti menutup mata,” ucapnya lirih.

Jalan menuju pintu Tol Semayang seharusnya menjadi prioritas dalam pembangunan dan perawatan infrastruktur. Akses ini adalah wajah infrastruktur belum lama selesai sudah mulai mengalami kerusakan, yang dilalui ribuan kendaraan setiap hari, termasuk logistik dan transportasi menuju binjai. Kondisinya yang rusak parah tidak hanya merugikan pengguna jalan, tetapi juga mencerminkan kurangnya komitmen pemerintah dalam menjamin keselamatan publik.

Ironisnya, pihak Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol hingga berita ini ditulis belum memberikan keterangan resmi mengenai status dan tanggung jawab atas jalan tersebut. Padahal, kejelasan ini sangat dibutuhkan agar tidak terjadi saling lempar tanggung jawab antara instansi pusat dan pemerintah daerah.

Pemerintah Kota Medan yang masuk ke wilayah Kabupaten Deli Serdang dan instansi terkait didesak segera turun tangan sebelum kerusakan ini memakan korban jiwa atau berdampak lebih besar terhadap ekonomi masyarakat. Di tengah upaya mendorong percepatan pembangunan dan konektivitas, kerusakan jalan seperti ini menjadi ironi yang menyakitkan.

Infrastruktur bukan sekadar urusan fisik, tapi soal keadilan dan keselamatan. Saat jalan rusak dibiarkan, maka nyawa rakyat dipertaruhkan.(AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *