Foto : Pompa Sumur Bor.(Ilustrasi)
Oleh: Agus Syahputra
Medan | TIME LINE NEWS IDN.com,-Banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh Tamiang, Medan, serta Deli Serdang beberapa pekan terakhir telah mengoyak sendi kehidupan masyarakat. Rumah-rumah terendam, akses jalan terputus, dan aktivitas warga lumpuh total. Namun di balik semua itu, ada satu persoalan yang kerap luput dari perhatian: krisis air bersih.
Air bersih adalah kebutuhan paling dasar, tetapi justru paling sulit didapatkan saat bencana terjadi. Setelah banjir surut, air sumur warga masih bercampur lumpur, berbau, bahkan berwarna hitam. Sebagian warga terpaksa menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci, dan lebih memprihatinkan, ada yang menjadikannya air minum karena tidak punya pilihan.
Ini bukan sekadar masalah teknis, tetapi alarm bahaya kesehatan. Penyakit kulit, diare, bahkan potensi wabah dapat muncul jika krisis air bersih ini tidak segera ditangani.
Sumur Bor, Solusi yang Tidak Bisa Ditunda. Bantuan sembako adalah hal yang sangat dibutuhkan pada masa tanggap darurat, namun ada kebutuhan lain yang jauh lebih fundamental dan berjangka panjang: sumur bor beserta pompa air.
Sumur bor bukan hanya sekedar fasilitas, melainkan pondasi pemulihan pasca bencana. Selama air bersih tidak tersedia, masyarakat tidak akan pernah benar-benar pulih. Anak-anak tidak bisa sekolah dengan layak, keluarga tidak bisa memasak dengan aman, dan aktivitas ekonomi akan tetap terhambat.
Membangun sumur bor di titik-titik rawan banjir adalah investasi kemanusiaan yang paling relevan dan berkelanjutan saat ini. Satu sumur bor bisa memberi manfaat untuk 50 hingga 100 kepala keluarga, bahkan lebih.
Donatur Harus Mengubah Pola Bantuan. Sudah waktunya para dermawan individu, komunitas, lembaga, perusahaan mengubah pola bantuan dari sekadar “bantuan darurat” menjadi bantuan strategis yang memulihkan kehidupan warga.
Donasi sumur bor bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi tindakan nyata yang menyelamatkan masa depan banyak keluarga.
Karena sehebat apa pun bantuan makanan, tanpa air bersih masyarakat tetap hidup dalam ketidakpastian.
Tanggung Jawab Bersama. Krisis air bersih pasca banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Masyarakat, relawan, dan para dermawan memiliki peran besar dalam membantu pemulihan. Kita tidak bisa menunggu hingga masalahnya menjadi lebih besar dan memakan korban kesehatan.
Saya mengajak seluruh pihak untuk melihat fakta di lapangan: kebutuhan air bersih adalah kebutuhan yang paling mendesak hari ini.
Jika kita ingin membantu korban banjir dengan cara yang benar-benar bermakna, maka hadirkanlah sumur bor untuk mereka. Itu adalah hadiah paling berharga dan paling dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.*
–














