Foto : KNCI Sumut gelar pertemuan untuk kegiatan audensi. (Timelinenewsidn/Ist/As/Dokpri)
Medan | Timelinenewsidn.com,–Kesatuan Niaga Cellular Indonesia (KNCI) Sumatera Utara kembali menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan hak dan keberlangsungan usaha pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sektor konter pulsa dan paket data. Setelah sebelumnya melayangkan surat audiensi resmi yang tidak mendapat respons baik dari pihak operator, KNCI Sumut akan menggelar kunjungan silaturahmi ke kantor operator Telkomsel pada Senin, 16 Juni 2025.
Acara ini akan dimulai pukul 10.00 WIB, dengan titik kumpul di KA Caffe, Jalan HM Yamin, Medanpulsa. Para peserta kegiatan yang merupakan pedagang pulsa, pemilik konter, dan pelaku usaha kecil di bidang telekomunikasi akan hadir dengan mengenakan atribut lengkap organisasi, sebagai bentuk solidaritas, komitmen, dan kesatuan sikap. Minggu (15/6/2025)
Menurut Ketua Umum KUNCI Indonesia, Rudi Irawan, SE, langkah ini diambil sebagai bentuk respon atas keresahan para pelaku usaha konter di seluruh Indonesia, khususnya di Sumatera Utara, terhadap kebijakan harga paket internet yang dianggap semakin memberatkan. Salah satu sorotan utama adalah harga paket data 3 GB yang dijual seharga Rp 35.000, yang dinilai tidak sesuai dengan dinamika pasar dan kemampuan daya beli masyarakat.
“Harga tersebut memicu keresahan yang meluas di kalangan pelaku konter pulsa. Mereka tidak hanya kesulitan menjual, tetapi juga kehilangan kepercayaan dari konsumen yang merasa dirugikan. Di berbagai daerah, mulai dari Subang, Sumatera Utara hingga wilayah lain, seruan boikot terhadap provider mulai terdengar lantang,” ujar Rudi dalam keterangannya kepada media.
Ia menambahkan bahwa situasi ini telah menjadi polemik serius dalam dunia usaha mikro. Para pemilik outlet dan kios pulsa merasa dipinggirkan dalam sistem distribusi produk telekomunikasi yang semakin dikendalikan oleh digitalisasi dan monopoli provider besar.
“Kita ingin menyuarakan bahwa pelaku UMKM ini bukan sekadar pengecer, tapi mereka adalah tulang punggung distribusi pulsa dan paket data yang menjangkau daerah-daerah kecil, pasar-pasar tradisional, bahkan hingga ke pelosok. Namun kebijakan yang diterapkan saat ini justru mengabaikan peran mereka,” tegas Rudi.
Audiensi untuk Dialog Terbuka, Aksi Jika Diabaikan
Dalam kegiatan silaturahmi ini, KUNCI Sumut akan kembali menyampaikan aspirasi, mendesak Telkomsel dan operator lainnya untuk membuka ruang dialog terbuka, dan meninjau kembali sistem harga serta distribusi yang selama ini memberatkan pelaku usaha kecil.
Namun, jika pertemuan dan penyampaian aspirasi ini kembali tidak mendapatkan tanggapan serius dari pihak operator, maka KUNCI Indonesia tidak akan tinggal diam. Rudi menyatakan bahwa organisasi telah menyiapkan surat audiensi kedua dan rencana aksi besar-besaran bersama jaringan pelaku usaha dari berbagai kabupaten/kota di Sumut dan wilayah lainnya.
Aksi ini akan melibatkan penyampaian tuntutan secara terbuka kepada DPRD Tingkat I Sumatera Utara, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta Komisi Perlindungan Konsumen Digital Indonesia (Komondigi). Tujuannya adalah agar ketiga institusi ini dapat mengambil peran aktif dalam pengawasan, pembinaan, dan perlindungan hukum terhadap pelaku UMKM di sektor distribusi telekomunikasi.
“Kami tidak anti pada kemajuan teknologi dan digitalisasi. Tapi kami ingin ekosistem usaha yang adil. Jangan ada ketimpangan yang membuat pelaku kecil tumbang karena kebijakan sepihak yang tidak melibatkan mereka,” tegas Rudi.
UMKM Telekomunikasi Perlu Perlindungan Khusus
Rudi juga menekankan pentingnya pemerintah untuk membuat kebijakan afirmatif terhadap pelaku UMKM konter pulsa, seperti regulasi harga, subsidi distribusi, hingga penyusunan roadmap bersama operator untuk menciptakan distribusi produk yang inklusif.
“Jika negara hadir untuk UMKM sektor pertanian, kuliner, hingga transportasi, maka UMKM di sektor digital dan telekomunikasi juga perlu dukungan yang sama. Mereka adalah bagian penting dari ekosistem digital Indonesia,” tandasnya.
Melalui gerakan ini, KNCI Sumut berharap dapat membuka ruang kolaborasi antara pelaku usaha, operator, dan pemerintah untuk menciptakan pasar yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua pihak.(As)