Melepas Kepenatan Libur Panjang, Agus Syahputra.(Foto : Timelinnewsidn/Ist/dokpri)
Medan | Timelinnewsidn.com-Libur panjang memperingati “hari raya waisak” dan cuti bersama yang berlangsung sejak Senin hingga Rabu, 12–14 Mei 2025, menjadi momentum yang dinanti-nantikan masyarakat untuk rehat sejenak dari rutinitas harian. Deretan akhir pekan yang bersambung dengan libur nasional ini seolah menjadi ‘oase waktu’ yang memberi ruang bagi siapa pun untuk bersantai, menyegarkan pikiran, serta mempererat kebersamaan bersama keluarga dan orang tercinta.
Di tengah derasnya arus kehidupan modern dan padatnya aktivitas kerja, berlibur ke alam terbuka menjadi pilihan banyak orang. Tak perlu jauh-jauh ke luar negeri, Sumatera Utara memiliki satu destinasi unggulan yang telah lama menjadi kebanggaan, Danau Toba. Danau vulkanik terbesar di dunia ini kembali menjadi pilihan wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menghabiskan masa liburan.
Salah satunya adalah Agus Syahputra, S.HI, seorang pengusaha muda sekaligus wartawan pemerhati sosial yang memanfaatkan waktu libur untuk mengajak keluarga berwisata ke Danau Toba. “Keindahan Danau Toba tak pernah membosankan. Panorama alamnya luar biasa, udaranya sejuk, dan suasananya menenangkan. Cocok untuk menyegarkan kembali pikiran yang lelah,” ujarnya saat diwawancarai pada Senin (12/5/2025).
Agus menambahkan, kunjungan ke Danau Toba kali ini terasa lebih spesial karena fasilitas wisata semakin lengkap. Penginapan dan hotel berkelas internasional berdiri megah di sekitar kawasan, mulai dari Parapat, Balige, hingga kawasan Samosir. “Sekarang banyak tempat selfie kekinian, spot-spot foto yang Instagramable, bahkan kafe dan tempat nongkrong modern pun sudah merata. Ini sangat mendukung sektor pariwisata,” katanya dengan antusias.
Danau Toba memang bukan sekadar danau biasa. Di balik keindahan alamnya yang memukau, danau ini menyimpan sejarah geologi yang luar biasa terbentuk dari letusan dahsyat gunung api supervulkanik puluhan ribu tahun lalu. Kini, kawasan ini tumbuh menjadi pusat ekowisata, budaya, dan edukasi, serta menjadi rumah bagi masyarakat Batak dengan kekayaan budaya dan tradisi yang mempesona.
“Sebagai warga Sumatera Utara, kita patut bersyukur karena memiliki warisan alam seindah ini. Tapi syukur saja tidak cukup, kita juga harus ikut menjaga kelestariannya. Jangan sampai dirusak oleh sampah, perambahan, atau pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan,” pesan Agus.
Pemerintah pusat pun menunjukkan komitmen serius dalam menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata berkelas dunia. Berbagai infrastruktur dan promosi terus ditingkatkan. Salah satu bukti nyata adalah suksesnya penyelenggaraan ajang balap perahu motor internasional F1 Powerboat (F1H2O) yang diadakan langsung di Danau Toba. Event ini tidak hanya membawa perhatian internasional, tetapi juga menggairahkan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata di kawasan tersebut.
Selain olahraga air, pengunjung kini juga bisa menikmati wisata budaya, kuliner, dan sejarah. Dari menelusuri museum Batak, menyaksikan pertunjukan musik tradisional gondang, mencicipi masakan khas seperti arsik dan naniura, hingga menyusuri desa-desa adat yang kaya filosofi hidup.
Agus berharap masyarakat Sumatera Utara semakin sadar akan potensi wisata daerahnya dan terus mempromosikan Danau Toba dengan semangat menjaga dan merawatnya. “Liburan kali ini bukan hanya soal refreshing, tapi juga bentuk cinta kita pada tanah kelahiran. Saya yakin, jika dikelola dengan baik dan dijaga bersama, Danau Toba akan terus menjadi primadona pariwisata Indonesia bahkan dunia,” tutupnya.(Red)