Foto : Ilustrasi Sosial Media Kemajuan Teknologi terkini.
Artikel Oleh: Lili Suheli, ST.
Medan | Timelinidn.com,- Teknologi merupakan salah satu faktor utama dalam kemajuan suatu bangsa. Negara-negara maju telah membuktikan bahwa inovasi dan industri teknologi yang kuat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta daya saing di kancah global. Kamis (3/4/2025)
Indonesia, dengan potensi sumber daya manusia yang besar dan kekayaan alam yang melimpah, memiliki peluang besar untuk menjadi negara dengan industri teknologi yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
Namun, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan kesadaran dan dukungan penuh dari pemerintah dalam berbagai aspek. Saat ini, Indonesia masih cenderung menjadi negara konsumen dibanding produsen teknologi. Sudah waktunya untuk bangkit dan membangun kemandirian teknologi nasional.
1. Pentingnya Kebijakan yang Mendukung Inovasi Teknologi. Salah satu tantangan utama dalam pengembangan teknologi di Indonesia adalah kurangnya kebijakan yang benar-benar berpihak pada industri dalam negeri. Pemerintah perlu menyusun regulasi yang memberikan kemudahan bagi industri teknologi lokal, termasuk penyederhanaan izin usaha, insentif pajak bagi perusahaan berbasis inovasi, serta perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual bagi para peneliti dan inovator dalam negeri.
Negara-negara seperti China dan Korea Selatan telah sukses membangun industri teknologinya dengan kebijakan yang mendorong investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D). Indonesia perlu meniru langkah serupa dengan alokasi anggaran yang lebih besar untuk penelitian serta kolaborasi antara universitas, industri, dan pemerintah dalam menciptakan ekosistem inovasi yang kondusif. Kebijakan yang tepat dapat mengubah Indonesia dari negara konsumen menjadi negara produsen yang mampu bersaing di pasar global.
2. Penguatan Pendidikan dan Riset Teknologi. Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun bangsa yang berbasis teknologi. Sayangnya, sistem pendidikan di Indonesia masih lebih banyak menekankan teori dibandingkan praktik. Oleh karena itu, reformasi dalam kurikulum pendidikan teknik dan sains sangat diperlukan agar siswa dan mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan industri.
Selain itu, pemerintah perlu memberikan lebih banyak dukungan terhadap riset dan pengembangan teknologi di perguruan tinggi serta pusat riset nasional. Banyak inovasi yang dihasilkan oleh anak bangsa tidak berkembang karena kurangnya dukungan dalam hal pendanaan dan inkubasi bisnis. Jika pemerintah serius dalam membangun teknologi nasional, maka perlu adanya investasi besar-besaran dalam bidang ini. Universitas harus menjadi pusat inovasi yang menghasilkan teknologi baru, bukan sekadar institusi pendidikan yang hanya mencetak lulusan tanpa kesiapan industri.
3. Dukungan untuk Industri Start-Up dan Teknologi Lokal.Indonesia telah menyaksikan pertumbuhan pesat industri start-up dalam dekade terakhir, terutama di sektor digital. Namun, banyak dari start-up tersebut masih bergantung pada pendanaan asing dan pada akhirnya dikuasai oleh perusahaan luar negeri. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah perlu menyediakan lebih banyak modal ventura lokal serta regulasi yang melindungi industri teknologi dalam negeri dari dominasi asing.
Selain itu, pengusaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang teknologi dan manufaktur juga perlu mendapatkan dukungan berupa subsidi, pelatihan, serta akses pasar yang lebih luas. Jika pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada industri lokal, maka Indonesia bisa menjadi negara produsen teknologi, bukan sekadar negara konsumen. Dengan kebijakan yang mendorong industrialisasi berbasis teknologi, kita dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Kemandirian Teknologi dalam Sektor Strategis. Banyak sektor strategis di Indonesia, seperti energi, pertahanan, dan transportasi, masih sangat bergantung pada teknologi impor. Ini menjadi tantangan besar karena ketergantungan tersebut bisa melemahkan kedaulatan nasional. Oleh karena itu, pemerintah harus berani mengambil langkah untuk mengembangkan teknologi dalam negeri di sektor-sektor ini.
Misalnya, dalam industri kendaraan listrik, pemerintah bisa memberikan lebih banyak insentif bagi perusahaan lokal yang mengembangkan kendaraan berbasis energi terbarukan. Begitu juga dalam sektor pertahanan, Indonesia harus mampu memproduksi sendiri teknologi militer meski pun PT Pindad sudah memulai hal ini, agar tidak terus-menerus bergantung pada negara lain. Pemerintah harus menciptakan kebijakan yang mempercepat pengembangan industri strategis ini dan memastikan bahwa teknologi yang dihasilkan memiliki daya saing global dan menyetop barang produksi luar, dan mengutamakan hasil buatan Indonesia.
5. Membangun Ekosistem Teknologi Berbasis Kolaborasi. Indonesia tidak bisa maju dalam bidang teknologi jika bekerja sendiri. Pemerintah harus membangun ekosistem yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari akademisi, industri, hingga komunitas inovator. Program kolaborasi antara universitas dan industri harus diperkuat agar hasil penelitian bisa langsung diaplikasikan dalam dunia usaha. Selain itu, inkubator bisnis dan pusat inovasi teknologi harus diperbanyak di berbagai daerah untuk menciptakan lebih banyak wirausahawan teknologi.
Kesadaran pemerintah terhadap pentingnya teknologi harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan konkret yang mendukung riset, pendidikan, dan pengembangan industri lokal. Dengan dukungan yang kuat, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara yang mandiri dalam teknologi dan mampu bersaing di tingkat global. Kini saatnya pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat bekerja sama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara berbasis teknologi yang maju dan berdaulat.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menciptakan sendiri teknologi untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Jika kita ingin Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia di masa depan, maka kita harus mulai sekarang dengan membangun industri teknologi nasional yang kuat.(Red**)