Praktisi Hukum Desak KPK Periksa Gubernur Bobby Nasution

banner 120x600
Foto : Helmax Alex Tampubolon Praktisi Hukum Desak KPK Periksa Gubernur Bobby Nasution. (Timelinenewsidn/Ist/dokpri)

Medan | Timelinenewsidn.com,–Praktisi hukum Kota Medan, Helmax Alex Tampubolon, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Topan Ginting, mantan pejabat Pemko Medan.

Menurut Alex, KPK saat ini kemungkinan masih mengumpulkan alat bukti yang kuat dalam menelusuri aliran dana dan pihak-pihak yang terlibat. Ia menyoroti temuan uang Rp2,8 miliar dan senjata api dari rumah pribadi Topan, serta keterlibatan pengawalan berseragam TNI saat penangkapan.Kita tidak tahu apakah pengawalan itu resmi atau tidak. Yang pasti, hal ini menimbulkan banyak pertanyaan,” ujar Alex, Selasa (15/7/2025).

Alex menilai kedekatan antara Bobby dan Topan telah terjalin sejak keduanya aktif di Pemko Medan. Ia merujuk pada video yang memperlihatkan kendaraan dinas Gubernur dan mobil kontraktor berpapasan saat peninjauan proyek di Padang Lawas.

“Ini menunjukkan ada hubungan istimewa. Bisa saja proyek-proyek sudah ditentukan sejak awal, termasuk siapa yang mengerjakan dan wilayahnya,” katanya.

Ia juga mempertanyakan apakah perusahaan yang mendapat proyek benar-benar kompeten dan apakah proses tender berjalan transparan.

“Kalau proyek ini transparan, maka perlu diuji kelayakan perusahaannya. Kita lihat dulu, jangan-jangan ini hanya akal-akalan saja,” tambahnya.

Alex mengingatkan adanya proyek bermasalah di masa lalu, seperti pengadaan lampu hias “lampu pocong” di Medan, yang dinilai sarat pelanggaran namun tidak ditindak secara tuntas.

“Kita tidak bisa melupakan proyek gagal seperti lampu pocong. Proyek itu merugikan negara dan tidak ada pertanggungjawaban yang jelas,” tegasnya.

Ia menegaskan, KPK harus mengusut secara mendalam dan tidak membiarkan adanya intervensi dalam proses penyelidikan.

“Kalau pun Bobby terlibat, ya harus ditentukan secara hukum. Jangan sampai penyelidikan gagal karena tekanan dari pusat atau pihak tertentu,” pungkasnya.(Tim)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *