Timelinenewsidn.com,Medan, Rumah Qur’an yang berada di bawah Yayasan Cinta Keadilan Indonesia di Jl. Yong Panah Hijau, Medan Marelan, kembali melaksanakan program unggulannya, Maghrib Mengaji. Kegiatan yang rutin diadakan ini mengusung tujuan utama membina generasi muda Islam agar mampu menghafal Al-Qur’an, khususnya 30 Juz, serta menanamkan nilai-nilai akhlak mulia di tengah arus modernisasi. Sabtu (3/1/2024)
Dalam kegiatan yang berlangsung pada setiap malam, program ini kembali mendapat antusiasme besar dari masyarakat sekitar. Sebanyak 120 santri dan santriwati ikut serta dalam rutinitas Maghrib Mengaji ini, mulai dari membaca, menghafal, hingga memahami Al-Qur’an.
Apresiasi dan Harapan Dukungan, Muhammed Subhan, penanggung jawab Rumah Qur’an, menyampaikan apresiasinya kepada guru-guru mengaji yang terus memberikan pendidikan agama dengan penuh keikhlasan. Ia juga mendorong orang tua dan masyarakat untuk lebih berpartisipasi dengan mengikutsertakan anak-anak mereka dalam program ini.
“Kami sangat bersyukur program ini dapat terus berjalan sudah 10 tahun lamanya. Namun, kami juga berharap adanya dukungan dari pemerintah dan donatur untuk membantu renovasi fasilitas. Saat ini, bangunan Rumah Qur’an sering terkena banjir, bahkan salah satu kamar mandinya sudah ambruk,” ungkap Subhan.
Bangunan seluas 4 rante yang telah berdiri selama 10 tahun ini, menurut Subhan, hanya sekali mendapat perhatian dari pemerintah. Oleh karena itu, ia berharap ada langkah nyata untuk membantu keberlanjutan program yang berdampak besar bagi generasi muda tersebut.
Upaya Menanamkan Nilai Keagamaan, Selain belajar membaca Al-Qur’an, anak-anak juga diberikan berbagai kegiatan ibadah lainnya untuk memperkaya wawasan dan membentuk karakter Islami yang kuat. Yazid Syafi Siruhsyifa, salah satu guru mengaji dan mahasiswa UINSU, menegaskan pentingnya program ini sebagai benteng moral di tengah tantangan era digital.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang hafalan, tetapi juga membentuk akhlak dan menanamkan cinta terhadap agama. Kami berharap generasi muda dapat menghadapi zaman modern dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Islam,” kata Yazid.
Benteng Akhlak di Tengah Digitalisasi, Program Maghrib Mengaji telah menjadi bagian penting dalam menjaga moralitas dan akhlak generasi muda. Rutinitas yang dimulai dengan adzan maghrib ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang religius tetapi juga memperkuat kebersamaan umat.
Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, diharapkan Rumah Qur’an dapat terus menjadi motor penggerak pembentukan generasi Islam yang kuat secara spiritual dan intelektual. Program ini mengingatkan kembali pentingnya sinergi semua pihak untuk menjaga dan mengembangkan nilai-nilai keislaman di tengah perkembangan zaman.(Putra)