DAERAH  

Sejumlah SPBU di Sumut Tak Jual Pertalite karena Selenoid Dispenser Rusak, Diduga Akibat Kualitas BBM Bermasalah

Jurnali, Ardiansyah Tanjung

banner 120x600
Foto: Sejumlah SPBU di Sumut Tak Jual Pertalite karena Selenoid Dispenser Rusak. (Timelinenewsidn/Ist/Dn86)

MEDAN | Timelinenewsidn.com—Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai (Sergai), dan Langkat menghentikan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite karena mengalami kerusakan pada bagian selenoid dispenser. Kerusakan tersebut diduga kuat disebabkan oleh buruknya kualitas Pertalite yang diterima sejak Jumat malam (6/6/2025).

Seorang pengawas SPBU di Kelurahan Pekan Labuhan, Medan, membenarkan adanya kerusakan pada sistem pengisian BBM jenis Pertalite di tempatnya bekerja. “Dispenser kami bermasalah setelah menerima pasokan Pertalite dua hari lalu. Mengisi Rp10 ribu saja sangat lambat, seperti tersendat. Teknisi sudah kami hubungi, tapi baru bisa datang besok,” ujar pengawas tersebut, Sabtu sore (7/6/2025).

Keluhan serupa disampaikan oleh operator SPBU lain di Kota Medan yang enggan disebutkan namanya. Ia menyebutkan bahwa Pertalite yang masuk ke SPBU mereka dicurigai bermasalah dari segi kandungan atau kadar minyaknya. “Kalau tetap kami jual, pasti muncul komplain dari konsumen. Selain lambat, jumlah BBM yang keluar dari nozzle tidak sesuai dengan angka meteran,” ungkapnya.

Menurut informasi yang dihimpun, sejumlah SPBU mengalami gangguan operasional sejak menerima pasokan Pertalite pada Jumat malam. Pada Sabtu pagi (7/6/2025), kerusakan mulai terdeteksi di dispenser yang khusus mengalirkan Pertalite. Selain selenoid, membran dalam pompa juga dilaporkan mengalami pembengkakan karena tekanan yang tidak wajar.

“Kalau terus digunakan, kerusakan bisa makin parah. Untuk sementara, kami hentikan penjualannya dan kalau ditanya konsumen, kami katakan minyak sedang habis,” ujar operator lain yang mengalami masalah serupa.

Terkait asal-usul BBM, para petugas menyatakan bahwa dokumen pengiriman dari transportir resmi Pertamina menunjukkan tidak ada keganjilan. Namun, sejak Sabtu pagi, masalah ini telah dilaporkan ke pihak Pertamina, meski hingga berita ini diturunkan belum ada solusi konkret.

Yang lebih mengejutkan, pihak SPBU diminta menanggung sendiri biaya perbaikan dispenser oleh pihak Pertamina. Hal ini menambah keresahan para pengelola SPBU.

“Kalau ini tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan Pertalite di Sumatera Utara. Dari grup WhatsApp internal kami, sudah ada puluhan bahkan mungkin ratusan SPBU yang alami kerusakan akibat BBM yang sama,” tambah seorang sumber.

Pantauan lapangan pada Sabtu sore, SPBU di Pasar 3 Marelan, Medan, juga tidak melayani penjualan Pertalite. Petugas di lokasi hanya menjelaskan bahwa pasokan BBM jenis tersebut sedang dalam perjalanan.

Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu gejolak di tengah masyarakat, terutama pengguna kendaraan roda dua dan menengah ke bawah yang selama ini sangat bergantung pada Pertalite sebagai BBM harian.(Dn86)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *