DAERAH  

Tangis Pecah di Tepi Sungai Deli, Bocah Hanyut Ditemukan Tak Bernyawa setelah 18 Jam Pencarian

Breaking News

banner 120x600
Willi Herma Maulana (12), bocah malang yang dilaporkan hanyut di Sungai Deli. Dievakuasi warga dan keluarga.(foto: Ist/vidio/penemuan mayat)

Medan Labuhan | Timelinenewsidn.com, –
Kesedihan mendalam menyelimuti keluarga M. Yunus anaknya Willi Herma Maulana (12), bocah malang yang dilaporkan hanyut di Sungai Deli, kawasan Medan Marelan, pada Sabtu sore (19/04/2025). Setelah upaya pencarian intensif yang berlangsung sepanjang malam, jasad Willi akhirnya ditemukan pada Minggu pagi (20/04/2025), sekitar pukul 10.05 WIB, dalam kondisi tak bernyawa.

Korban ditemukan dalam posisi telungkup di pinggir tanggul sungai, sekitar dua kilometer dari lokasi awal ia dilaporkan tenggelam. Percis di dekat pekong labuhan deli. Saat itu, hujan turun membasahi kawasan Sungai Deli, menambah dramatis suasana penemuan jasad sang anak.

Tangis dan Histeris di Tengah Hujan
Saat jasad ditemukan, suasana di lokasi pencarian pecah oleh jerit histeris keluarga, khususnya sang nenek yang sudah sejak awal berada di lokasi. Dalam video amatir warga yang beredar, terlihat sang nenek memegang payung sembari menangis keras, tak kuasa menahan duka saat cucu tercintanya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Nenek korban isteris saat jenajah korban cucunya diketemukan. (Foto/vidio/warga)

Warga sekitar yang turut membantu pencarian sejak Sabtu sore ikut terdiam haru melihat suasana memilukan itu. Proses evakuasi pun dilakukan dengan cepat. Tubuh Willi ditutup kain selendang milik keluarganya, lalu diangkat ke darat dan dibawa menuju rumah duka di Jalan Ileng, Lingkungan 01, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan.

Awal Mula Kejadian. Menurut keterangan keluarga dan warga setempat, Willi diketahui pergi mandi di aliran Sungai Deli bersama beberapa teman sebayanya sekitar pukul 12.00 WIB pada Sabtu. Lokasi kejadian berada di Lingkungan 03, Labuhan Deli, yang dikenal memiliki arus sungai cukup deras, terutama saat musim hujan.

“Saat itu air sungai sedang naik, deras. Tiba-tiba dia hilang dari permukaan. Temannya langsung teriak minta tolong,” ujar seorang warga yang ikut melakukan pencarian.

Pihak keluarga bersama warga dan nelayan sekitar kemudian melakukan pencarian secara manual dengan menggunakan perahu tradisional. Tim SAR sempat dihubungi dan turut mencari korban bersama BPBD di bantu warga, namun karena keterbatasan akses dan kondisi cuaca, pencarian korban belum diketemukan hingga malam hari. Hal asil inisiatif warga terus mencari hingga pagi hari.

Sungai Deli dan Ancaman Keselamatan Anak
Tragedi ini menambah daftar panjang insiden anak tenggelam di Sungai Deli. Sungai yang membelah kota Medan ini tak hanya menyimpan potensi banjir dan pencemaran, tetapi juga menjadi ancaman bagi keselamatan anak-anak yang kerap bermain di tepiannya tanpa pengawasan.

“Ini harus jadi pelajaran bagi kita semua. Sungai bukan tempat bermain, apalagi tanpa pengawasan orang tua,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat. Ia juga meminta pemerintah daerah segera memasang papan peringatan dan membangun pagar pengaman di titik-titik rawan.

Jenazah Willi Herma Maulana kini telah disemayamkan di rumah duka. Ratusan warga dan kerabat berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir. Isak tangis tak henti terdengar dari dalam rumah duka itu, menggambarkan kehilangan yang begitu mendalam.

Keluarga besar korban berharap kejadian ini menjadi perhatian semua pihak agar tidak ada lagi nyawa anak-anak yang melayang sia-sia di aliran sungai yang semestinya tidak dijadikan tempat bermain.(Red**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *