Transformasi Layanan Haji Indonesia: Urgensi Penerapan Gelang Biometrik dan Koper Sidik Jari

KABAR SUMUT

banner 120x600
Oleh: Prof. Dr. Ir. M. Idris, M.Pd, SP
(Guru Besar UINSU dan Pengamat Haji dan Umrah)

Medan | TIME LINE NEWS IDN.com,-Peningkatan kualitas pelayanan jemaah haji merupakan mandat besar yang terus diemban pemerintah Indonesia. Dengan jumlah jemaah yang mencapai lebih dari 200 ribu orang setiap tahun, Indonesia adalah negara pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Beban pelayanan yang begitu besar menuntut adanya sistem pengamanan dan pemantauan yang lebih modern, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan jemaah di lapangan. Jumat (14/11/2025)

Salah satu permasalahan yang masih terus muncul setiap musim haji adalah jemaah tersesat, keterlambatan kembali ke pemondokan, kehilangan identitas sementara, serta persoalan koper tertukar atau hilang di bandara maupun di penginapan. Peristiwa ini tidak hanya merepotkan petugas, tapi juga mengancam kenyamanan dan ketenangan jemaah dalam menjalankan ibadah.

Untuk itu, sudah saatnya Indonesia mengambil lompatan teknologi melalui penerapan gelang biometrik jemaah dan koper sidik jari sebagai standar baru pelayanan Haji Indonesia.

Gelang Biometrik: Identitas Lengkap dan Pelacakan Real-Time. Gelang biometrik merupakan perangkat digital yang berfungsi sebagai identitas resmi jemaah selama pelaksanaan ibadah haji. Gelang ini tidak hanya menyimpan data sidik jari, paspor, dan identitas kesehatan, tetapi juga dilengkapi fitur pelacakan lokasi (GPS) yang dapat dipantau langsung oleh petugas PPIH.

Dengan teknologi ini, jemaah yang tersesat atau terpisah dari rombongan dapat ditemukan dalam waktu singkat. Bagi jemaah lansia, risiko tinggi, dan penyandang disabilitas, gelang ini menjadi alat proteksi penting yang memberi rasa aman.

Penerapan gelang biometrik juga akan memperkuat integrasi dengan sistem SISKOHAT Kementerian Agama, sehingga memudahkan koordinasi laporan, penanganan kedaruratan, hingga pengelolaan data jemaah.

Koper Sidik Jari: Keamanan Modern Barang Bawaan Jemaah. Selain identitas digital, persoalan lain yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah pengamanan barang bawaan jemaah. Setiap tahun, selalu ada laporan koper yang tertukar, terbuka, atau hilang pada fase keberangkatan maupun kepulangan.

Melalui penggunaan koper berbasis sidik jari (fingerprint luggage), jemaah hanya bisa membuka koper mereka dengan verifikasi biometrik pribadi. Teknologi ini menutup peluang pencurian atau keterbukaan koper secara tidak sah.

Bahkan, koper dapat dilengkapi fitur tambahan berupa: alarm anti-pembobolan,pelacak posisi koper, dan notifikasi digital bila koper terpisah jauh dari pemilik.

Koper ini bukan hanya solusi keamanan, tetapi juga menjadi simbol keseriusan pemerintah dalam memberikan rasa nyaman bagi seluruh jemaah.

Menciptakan Standar Baru Penyelenggaraan Haji. Penerapan dua teknologi ini bukan sekadar modernisasi, melainkan bagian dari strategi besar pemerintah dalam meningkatkan tata kelola haji yang lebih profesional, transparan, dan berbasis data.

Dengan dukungan pendanaan, regulasi, dan uji coba yang terukur, Indonesia akan mampu memposisikan diri sebagai negara dengan model pelayanan haji terbaik di dunia. Teknologi ini juga membuka peluang kolaborasi dengan perguruan tinggi, lembaga riset, dan industri manufaktur nasional untuk memproduksi perangkat secara mandiri.

Lebih jauh lagi, upaya ini akan meningkatkan kepercayaan jemaah sekaligus memperkuat diplomasi pelayanan haji Indonesia di tingkat internasional.

Transformasi layanan haji adalah kebutuhan mendesak, bukan sekadar pilihan. Gelang biometrik dan koper sidik jari merupakan inovasi yang sangat mungkin diterapkan, relevan dengan tantangan lapangan, serta sejalan dengan perkembangan teknologi global.

Dengan semangat kolaborasi dan komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki pelayanan, Indonesia dapat melangkah menuju penyelenggaraan haji yang lebih aman, modern, dan bermartabat. Teknologi harus menjadi bagian dari ibadah bukan untuk mengubahnya, tetapi untuk menjaga keselamatan dan ketenangan para tamu Allah.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *