UNHAR Medan Menuju Era Baru, Diskusi dengan Tokoh Pendidikan dan Keagamaan Tentang Hybrid Learning. 

Universitas Harapan (UNHAR) Medan kembali menegaskan komitmennya dalam memajukan pendidikan dengan menggelar diskusi terbatas yang melibatkan para tokoh terkemuka.

banner 120x600

Medan | Keadilannews.com,–Universitas Harapan (UNHAR) Medan kembali menegaskan komitmennya dalam memajukan pendidikan dengan menggelar diskusi terbatas yang melibatkan para tokoh terkemuka. Dalam acara ini, hadir Prof. Syahrin Harahap, MA, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan dan Ketua Perhimpunan Dai Sumatera Utara, serta Dr. Sory Monang Rangkuti, MA, Ketua Perhimpunan Masyarakat Dakwah Indonesia (PMDI) Kota Medan. Diskusi ini difokuskan pada persiapan penerapan sistem perkuliahan Hybrid Learning, yang dianggap sebagai solusi mutakhir untuk pendidikan di era digital. Kamis (01/8/2024).

Prof. Syahrin Harahap dalam sambutannya menegaskan pentingnya pendidikan yang inklusif dan responsif terhadap dinamika zaman. “Pendidikan bukan hanya tentang mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan moral. Dengan Hybrid Learning, kita dapat menjangkau lebih banyak pelajar dan memberi mereka fleksibilitas dalam belajar, tanpa mengorbankan kualitas,” tuturnya. Ia juga mengajak semua elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menyukseskan program ini.

Sementara itu, Dr. Sory Monang Rangkuti memberikan perspektifnya mengenai pentingnya integrasi nilai-nilai spiritual dan moral dalam setiap aspek pendidikan. “Dalam era digital ini, teknologi harus digunakan sebagai alat untuk memperkuat bukan hanya pengetahuan akademis, tetapi juga etika dan moralitas. Hybrid Learning memungkinkan kita untuk menyampaikan pendidikan yang seimbang antara pengetahuan duniawi dan spiritual,” jelasnya.

Diskusi ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan Universitas Harapan Medan untuk meluncurkan program Hybrid Learning. Metode ini menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring, memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan oleh mahasiswa di era modern. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan tetapi juga untuk memastikan bahwa kualitas pendidikan tetap tinggi dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Para peserta diskusi, yang terdiri dari akademisi, praktisi pendidikan, tokoh agama, serta perwakilan mahasiswa, menyambut antusias inisiatif ini. Mereka melihat ini sebagai langkah strategis yang dapat menginspirasi institusi pendidikan lainnya di Indonesia. “UnHar Medan bertekad untuk menjadi pelopor dalam memanfaatkan teknologi untuk pendidikan. Kami berharap, program ini akan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik,” ujar salah satu peserta.

Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, Universitas Harapan Medan terus berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas yang adaptif dan inklusif. Implementasi Hybrid Learning ini diharapkan dapat menjadi model bagi institusi pendidikan lain dalam mengadopsi teknologi untuk pembelajaran.

Hadir dalam  kegiatan diskusi tersebut,Prof Syahrin Ketua PMDI Provinsi Perhimpunan Dai Indonesia Sumut , Rektor UISU, Rektor Al Washliyah dan Dr. Sori Monang, Ketua PMDI Kota Medan , Desen UInsu , MUI kota Medan bid. Fatwa Halal. (MH/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *